МЕНЮ

Coto Makassar: Warisan Rasa dari Tanah Daeng

Coto Makassar adalah salah satu ikon kuliner Indonesia yang berasal dari kota Makassar, Sulawesi Selatan. Hidangan berkuah kental ini terkenal dengan kelezatannya yang khas, berkat perpaduan rempah-rempah tradisional dan bahan utama berupa jeroan sapi yang dimasak dalam waktu lama. Bagi masyarakat Bugis-Makassar, Coto bukan sekadar makanan, tetapi juga bagian dari identitas budaya dan kebanggaan daerah.


Asal Usul dan Sejarah

Coto Makassar sudah ada sejak zaman Kerajaan Gowa dan menjadi sajian istimewa dalam berbagai acara penting, mulai dari upacara adat hingga perjamuan tamu kehormatan. Seiring waktu, makanan ini menjadi populer di seluruh Sulawesi Selatan dan kemudian menyebar ke berbagai daerah di Indonesia.

Nama „Coto“ berasal dari kata „Soto“, namun versi Makassar ini memiliki ciri khas tersendiri yang membedakannya dari soto di daerah lain.


Bahan dan Ciri Khas

Coto Makassar menggunakan jeroan sapi seperti hati, babat, limpa, usus, paru, dan lidah, serta potongan daging sapi biasa. Semua bahan direbus lama agar empuk dan bebas bau amis, lalu dimasukkan ke dalam kuah coto yang terbuat dari:

  • Kaldu sapi

  • Bumbu rempah (lengkuas, serai, ketumbar, jintan, bawang putih, bawang merah)

  • Kacang tanah sangrai yang dihaluskan, memberikan rasa gurih dan tekstur kental

Kuah Coto berwarna coklat keruh, kaya rasa, dan memiliki aroma yang kuat. Biasanya disajikan panas dengan burasa (ketupat beras santan khas Sulsel) atau ketupat biasa, serta sambal tauco dan perasan jeruk nipis sebagai pelengkap.


Tradisi Menikmati Coto

Di Makassar, makan Coto biasanya menjadi kegiatan sosial, dilakukan bersama keluarga atau rekan kerja di warung coto legendaris. Penyajiannya yang cepat dan hangat membuatnya cocok disantap pagi hingga malam hari.

Beberapa warung Coto terkenal di Makassar bahkan berusia puluhan tahun, seperti Coto Nusantara, Coto Paraikatte, dan Coto Gagak — tempat-tempat ini menjadi destinasi wajib wisata kuliner.


Nilai Budaya dan Kebersamaan

Coto Makassar lebih dari sekadar makanan, ia merupakan simbol kebersamaan dan keramahtamahan orang Sulawesi Selatan. Dalam budaya Bugis-Makassar, menjamu tamu dengan makanan terbaik adalah bentuk penghormatan, dan Coto sering menjadi pilihan utama.

Вашият коментар